Learning
Learning atau pembelajaran secara sederhana didefinisikan sebagai
sebuah seni untuk membentuk manusia. Pembelajaran semestinya berlangsung terus
menerus tanpa tersekat oleh apapun baik sekolah, kelas, usia, maupun jenis
kelamin.
Anita E. Woolfolk (1984) mendefinisikan pembelajaran
sebagai suatu perubahan internal yang ada pada diri seseorang, pembentukan
asosiasi baru, atau potensi terhadap tanggapan baru. Pembelajaran merupakan
perubahan permanen yang secara relatif terdapat dalam kemampuan seseorang. Oleh
karenanya, kita tidak dapat mengamati perubahan-perubahan ini, kita harus
bisa menyimpulkan atau menduga bahwa
asosiasi dan tanggapan yang baru tersebut telah diperoleh ketika kita mengamati
perubahan pencapaian seseorang pada situasi tertentu .
Menurut Skinner (Gedler, 2001: 89) learning is behavioral change.
Maksudnya, bahwa belajar atau pembelajaran adalah perubahan perilaku.
Selanjutnya Skinner menambahkan: as the subject learns, and when unlearning
occurs, the rate of responding falss. Maksudnya, ketika siswa belajar maka
respon siswa akan meningkat dan ketika meninggalkan proses belajar maka tingkat
kemampuan merespon terhadap sesuatu akan menurun. Jadi pembelajaran pada
hakekatnya adalah bagaiman seorang siswa terus menerus, sepanjang hidupnya
melakukanpembelajaran agar kemampuan dalam merespon sesuatu tidak jumud atau
stagnan.
Menurut Gredler (2001: 90), secara garis besar ada enam bentuk
dasar dari proses pembelajaran, yaitu:
(1)
Learnign
is behavioral change; (2) behavioral change is functionally related to change
in enviromental events or conditions; (3) the laqwful relationships between
behavior and the environment can be determined only if behavioral properties
and experimental conditions are defined in physical terms and observed under
carefully controlled conditions; (4) data from the experimental study of
behavior are the only acceptable sources of information about the causes of
behavior; (5) the behavior of the individual organism is the appropriate data
source; (6) the dynamics of an organism’s interaction with the environment is
the same for all species.
Dari kutipan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa (1)
pembelajaran adalah perubahan tingkah laku; (2) perubahan tingkah laku secara fungsionaldihubungkan
dengan perubahan-perubahan yang ada dalam suatu kondisi atau kejadian
lingkungan; (3) hubungan antara tingkah laku dan lingkungan dapat ditentukan
hanya jika kekayaan perilakun dan kondisi-kondisi yang bersifat percobaan
tergambar dalam terminologi fisik dan diamati dibawah kondisi yang terkontrol
dengan hati-hati;(4) data dari sebuah studi percobaan tentang perilaku
merupakan sumber informasi satu-satunya yang bisa diterima tentang penyebab
perilaku tersebut; (5) perilaku seorang individu merupakan sumber data yang
sesuai; (6) dinamika seseorang dengan lingkunagannya sama untuk semua jenis.
Beberapa prinsip yang menjadi landasan beberapa pengertian diatas
adalah: pertama, pembelajaran sebagai proses untuk memperoleh perubahan
perilaku. Prinsip ini mengandung makna bahwa ciri utama proses pembelajaran adalah
adanya perubahan perilaku dalam diri individu. Artinya seseorang yang telah
mengalami pembelajaran akan berubah perilakunya. Akan tetapi, tidak semua
perubahan perilaku sebagai hasil dari pembelajaran. Perubahan perilaku sebagai
hasil pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Perubahan
yang disadari, artinya individu yang melakukan proses pembelajaran menyadari
bahwa pengetahuaanya telah bertambah, ia lebih yakin terhadap dirinya, dan
sebagainya. Jadi, orang yang berubah perilakunya karena mabuk, misalnya, tidak
termasuk dalam pengertian perubahan karena pembelajaran, sebab yang
bersangkutan tidak menyadarai terhadap apa yang terjadi dengan dirinya.
2.
Perubahan
yang bersifat kontinyu (berkesinambungan). Perubahan perilaku sebagai hasil
dari pembelajaran akan berlangsung secara terus menerus atau secara
berkesinambungan. Artinya suatu perubahan yang telah terjadi menyebabkan
perubahan perilaku yang lain.
3.
Perubahan
yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil
pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan.
4.
Perubahan
yang bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan perubahan dalam diri
individu. Perubahan yang diperoleh senantiasa bertambahsehingga berbeda dengan
keadaan sebelumnya. Orang yang telah belajar akan merasakan sesuatu yang lebih
luas dalam dirinya.
5.
Perubahan
yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya,
akan tetapi melalui aktivitas individu. Perubahan yang terjadi karena
kematangan, bukan hasil dari pembelajaran karena terjadi dengan sendirinya
sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangannya. Dalam kematangan, perubahan itu
akan terjadi dengan sendirinya meskipun tanpa pembelajaran.
6.
Perubahan
yang bersifat permanen, artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil
pembelajaran akan berada secara kekal dalam individu, setidak-tidaknya untuk
masa tertentu. Ini berarti perubahan yang bersifat sementara, seperti rasa
sakit yang menyebabkan keluarnya air mata bukanlah perunbahan sebagai hasil
pembelajaran karena bersifat sementara saja. Sedangkan kecakapan dalam menulis
misalnya, adalah perubahan hasil pembelajaran karen bersifat menetap dan
berkembang terus.
7.
Perubahan
yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu
yang akan tercapai. Dalam proses pembelajaran, semua aktivitas terarah ke[pada
pencapaian suatu tujuan tertentu.
Kedua, hasil pembelajaran ditandai denganperubahan perilaku secara
keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan perilaku sebagai
hasil pembelajaran meliputi semua aspek perilaku dan bukan hanya satu atau dua
aspek saja. Perubahan perilaku tersebut meliputi aspek-aspek perilaku kognitif,
konatif, afektif atau motorik. Misalnya seorang siswa disebut telah mengalami
pembelajaran dalam musik, alat-alat musik dengan baik. Pembelajaran yang hanya
menghasilkan perubahan satu atau dua aspek perilaku saja, disebut sebagai
pembelajaran sebahagiaan (partial learning) dan bukan pembelajaran lengkap (complete
learning). (Muhammad Surya, 2004: 9)
Ketiga, pembelajaran merupakan suatu proses. Prinsip ketiga ini
mengandung makna bahwa pembelajaran itu merupakan suatu aktivitas yang
berkesinambungan. Di dalam aktivitas itu terjadi adanya tahapan-tahapan aktivitas
yang sistematis dan terarah. Jadi, pembelajaran bukan sebagai suatu benda atau
keadaan yang statis, melainkan merupakan suatu rangkaian aktivitas-aktivitas
yang dinamis dan saling berkaitan. Pembelajaran tidak bisa dilepaskan dengan
interaksi individudengan lingkungannya. Jadi, selama proses pembelajaran itu
berlangsung, individu akan senantiasa berada dalam berbagai aktivitas yang
tidak terlepas dari lingkungannya. Dengan demikian, suatu pembelajaran yang
efektif adalah apabila pelajar-pelajar melakukan perilaku yang efektif.
Keempat, proses pembelajaran terjadi karen adanya sesuatu yang
mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akan dicapai. Prinsip ini mengandung
maknabahwa aktivitas pembelajaran ituterjadi kaena adanya kebutuhan yang harus
dipuaskan, dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Atas dasar prinsip ini, maka
pembelajaran akan terjadi apabila individu merasakan adanya kebutuhan yang
mendorong dan ada sesuatu yang perlu dicapai untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan kata lain, pembelajaran merupakan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan. Belajar tidak akan efektif tanpa adanya dorongan da tujuan.
Kelima, pembelajaran merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah kehidupan melalui situasi yang nyata dengan tujuan tertentu.
Pembelajaran merupakan bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, sehingga
banyak memberikan pengalamn dari stuasi yang nyata. Hal ini berari bahwa selam
individu dalam proses pembelajaranhendaknya tercipta suatu situasi kehidupan
yang menyenangkan sehingga memberikan pengalaman yang berarti.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar