Laman

Cari Blog Ini

Minggu, 10 November 2013

Contoh Pidato tentang Peran Pesantren di Era Informasi Teknologi



Peran Pesantren di Era Informasi Teknologi


Assalamu'alaikum wr. Wb

    

Hadhirin hadhirot rohimskumulloh      
            Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang unik, tidak saja karena keberadaannya yang sudah sangat lama, tetapi juga karena budaya, metode dan jaringan yang diterapkan oleh pesantren tersebut. Ketika lembaga-lembaga sosial yang lain belum berjalan secara fungsional, maka pesantren menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat, mulai orang belajar agama, bela diri, mengobati orang sakit, konsultasi pertanian, mencari jodoh sampai pada menyusun perlawanan terhadap kaum penjajah, semua dilakukan di pesantren yang dipimpin oleh seorang kiai.
            Keberadaan pondok pesantren di Indonesia merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari sistem pendidikan nasional. Sayangnya, selama ini pengembangan pendidikan pesantren sering kali luput dari perhatian pemerintah. Padahal, pesantren telah banyak melahirkan para ulama serta tokoh-tokoh yang membantu tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, melalui even ini saya mengharap pemerintah agar lebih memperhatikan nasib-nasib para santri, karena mau tak mau santri adalah generasi yang sangat langka dan sangat dibutuhkan di masa mendatang.
            Dewasa ini pesantren berhadapan dengan arus globalisasi dan modernisasi  yang ditandai dengan cepatnya laju informasi dan teknologi. Akibatnya, pesantren harus “mau” melakukan perubahan format, bentuk, orientasi dan metode pendidikan dengan catatan tidak sampai merubah visi, misi dan orientasi pesantren. Artinya, perubahan tersebut hanya pada sisi luarnya saja, sementara pada sisi dalam (ruh, semangat, pemahaman keagamaan, nilai-nilai, tradisi dan ideologi pesantren) masih tetap dipertahankan.
            Keberadaan pondok pesantren dalam menyikapi perkembangan zaman, tentunya memiliki komitmen untuk tetap menyuguhkan pola pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang handal, kekuatan otak (berpikir), hati (keimanan), dan tangan (keterampilan), merupakan modal utama untuk membentuk pribadi santri yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di lingkungan masyarakat, maka pesantren harus berani tampil dan mengembangkan dirinya sebagai pusat pendidikan unggulan. Pesantren tidak hanya mendidik santri agar memiliki ketangguhan jiwa, jalan hidup yang lurus, budi pekerti yang mulia, tetapi juga dibekali dengan berbagai disiplin ilmu.
            Untuk mencapai tujuan di atas, para santri harus dibekali nilai-nilai keislaman yang tergabung dengan ilmu-ilmu modern. Pembekalan ilmu-ilmu modern dapat ditempuh dengan mempelajari tradisi ilmu pengetahuan agama dan penggalian dari teknologi ketrampilan umum dengan menjadikan al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai sumber inspirasi dan rujukan awal.
            Mencermati karakteristik umat Islam serta kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini dan mendatang, disertai dengan perkembangan kebudayaan, maka pilihan format pesantren harus lebih menekankan terhadap sains dan teknologi. Pesantren sesungguhnya menyimpan kekuatan yang sangat luar biasa untuk menciptakan keseluruhan aspek lingkungan hidup dan dapat memberi informasi yang berharga dalam mempersiapkan kebutuhan yang inti untuk menghadapi masa depan”. Oleh sebab itu pesantren harus mampu merespon dan tanggap atas semua itu.
            Kiranya perlu disadari bersama, bahwa di era global ini, masyarakat tidak hanya dituntut piawai dalam bidang ilmu agama. Agama toh hanya difungsikan “ tak lebih“ sebagai benteng moral. Untuk menghadapi zaman yang semakin kompetitifnya ini,  bukan benteng moral saja yang perlu dipentingkan, melainkan penanaman skill dan upaya-upaya pengembangan dalam sektor modern; seperti jasa, ekonomi, bisnis, politik, komputer, teknologi tepat guna, dan sebagainya. Hal inilah yang disebut dengan dakwah dengan kiprah nyata (da’wah bi al-hal) yang harus dimainkan pesantren.
Hadhirin hadhirot rohimskumulloh      
            Di sinilah peran pesantren perlu ditingkatkan. Tuntutan globalisasi tidak mungkin dihindari. Salah satu langkah yang bijak adalah mempersiapkan pesantren tidak “ketinggalan kereta” agar tidak kalah dalam persaingan. Menyikapi hal ini, paling tidak tiga hal yang mesti digarap oleh pesantren agar tetap sesuai dengan jati dirinya. Pertama, pesantren sebagai lembaga pendidikan pengkaderan ulama. Fungsi ini tetap harus melekat pada pesantren, karena pesantren adalah satu-satunya lembaga pendidikan yang melahirkan ulama. Namun demikian, tuntutan modernisasi dan globalisasi mengharuskan ulama memiliki kemampuan lebih, kapasitas intelektual yang memadai, wawasan, akses pengetahuan dan informasi yang cukup serta responsif terhadap perkembangan dan perubahan.
            Kedua, pesantren sebagai lembaga pengembangan ilmu pengetahuan khusus agama Islam. Pada tatanan ini, pesantren masih dianggap lemah dalam penguasaan ilmu dan metodologi. Pesantren hanya mengajarkan ilmu agama dalam arti transfer of knowledge. Karena pesantren harus jelas memiliki potensi sebagai “lahan” pengembangan ilmu agama.
            Ketiga, dunia pesantren harus mampu menempatkan dirinya sebagai motivator, dan inovator. Kehadiran pesantren dewasa ini telah memainkan perannya sebagai fungsi itu meskipun boleh dikata dalam taraf yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Sebagai salah satu komponen masyarakat, pesantren memiliki kekuatan dan “daya tawar” untuk melakukan perubahan-perubahan yang berarti.
            Dari zaman ke zaman, generasi ke generasi peran pesantren melalui fungsi dan tugas santri adalah memperjuangkan tegaknya nilai-nilai agama serta berjihad mentransformasikannya ke dalam proses pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. Tujuan yang dimaksud adalah agar kehidupan masyarakat berada dalam kondisi berimbang antara aspek dunia dan ukhrawi.

            Kiranya cukp sekian dari saya. Dari awal sampai akhir tentunya banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

            Wabillahi taufiq wal hidayah, war ridho wal inayah wassalamu'alaikm warohmatullohi wabarokaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar