Tips Mendapatkan Beasiswa
Kuliah gratis memang menjadi
dambaan banyak pelajar dan mahasiswa. Kita tinggal kuliah tanpa terlalu
memikirkan biaya yang harus dikeluarkan darimana.tawaran beasiswa bisa
dikatakan seabreg banyaknya, namun tak mudah juga mendapatkannya. Kita harus
menjalani berbagai tahap seleksi. Maklum saja walaupun banyak tawaran beasiswa,
banyak juga yang mengincarnya. Hidup adalah persaingan. Mendapatkan beasiswa
pun begitu. Mulai dari tahap administrasi, seleksi tertulis, wawancara, pengurusan
tetek bengek administrasi yang lain sampai diputuskan mendapatkan beasiswa.
Saya mencoba untuk memberikan beberapa tips dan saran agar dapat menjadi
kandidat penerima beasiswa
1.     Pertama dan juga utama
harus punya modal DUIT, maaf ya ni bukan uang. DUIT itu, Doa, Usaha, Ikhlas dan
Tawakkal. Doa menjadi kekuatan kita untuk menggapi impian. Doa membuat kita
mempunyai keyakinan bahwa Tuhan selalu bersama kita. Tuhan akan seperti yang
kita sangakan. Panjatan doa kita merupakan wujud keterbutuhan kita pada Sang
Maha Memberi. Namun, doa saja juga tidak cukup. Tuhan tidak akan memberikan
kita apa yang kita inginkan bila tanpa ada usaha sama sekali. Beasiswa tidak
datang dengan sendirinya. Beasiswa akan dapat kita raih dengan usaha semaksimal
mungkin, usaha mencari, menjalani proses mendapatkannya. Sebelum usaha kita
jalani, niat harus diperbaiki dan dimurnikan. Niat kita secara ikhlas untuk
mendapatkan ilmu saat kita kuiah, bukan untuk mendapatkan uang beasiswa semata
atau hanya untuk jalan-jalan. Ikhlaskan niat kita untuk menghilangkan
kebodohan. Dan terakhir, hidup itu tidaklah selalu yang seperti kita bayangkan
atau kita dambakan. Akan banyak jalan-jalan terjal yang akan kita hadapi, tidak
selalu yang semulus kita inginkan. Oleh karenanya, kita pasrahkan urusan kita
setelah kita berdoa, berusaha dan mengikhlaskan niat kita kepada Tuhan yang
Maha Berkehendak. Inilah yang membuat kita tidak cepat merasa putus asa.
2.      
Disiplin waktu. Ini juga
sangat penting. Jika anda ingin mendapatkan beasiswa. Dunia ilmiah adalah dunia
disiplin, tidak hanya di dunia militer saja. Gunakan waktu anda untuk terus
menggali kekayaan ilmiah dan pengetahuan anda. Disamping kita mencari tawaran
beasiswa-beasiswa kita juga harus terus menambah pengetahuan. Selain itu juga,
kalau anda mencari beasiswa, usahakan beasiswa yang ditawarkan itu sesuai
dengan minat dan jurusan anda, tidak asal beasiswa. Hal ini sangat membantu
agar dapat mendapatkan kesempatan yang lebih besar dan juga ketika anda study
nantinya. Anda juga harus jeli terhadap waktu yang ditentukan dari pemberi
beasiswa, baik waktu pendaftaran, deadline ataupun pelaksanaan seleksi. Karena
apabila anda, contohnya, mengirimkan aplikasi terlambat atau diluar tenggat
waktu yang ditentukan, siap-siap saja anda gigit jari karena nama anda tidak
tercantum pada pengumuman calon penerima beasiswa.
3.      
Jangan pernah putus asa.
Seperti yang kita tahu, penemu bola lampu, Thomas Alfa Edison, telah mengalami
kegagalan dalam penelitiaanya membuat bola lampu lebih dari seribu kali, namun
ia tidak merasa putus asa sampai ia bisa mentelah mengalami kegagalan dalam
penelitiaanya membuat bola lampu lebih dari seribu kali, namun ia tidak merasa
putus asa sampai ia bisa menelesaikan penelitiaanya. Kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda. Sekali atau dua kali gagal jangan sampai meyurutkan
impian kita untuk belajar. Saya mengalami kegagalan sudah empat kali sampai
pada akhirnya saya mendapatkan beasiswa study lanjut pada kesempatan yang
kelima. Impian saya memang bisa belajar di luar negeri, selain menimba ilmu
juga mencari pengalaman, membuktikan bahawa dunia ini tidaklah seluas daun
kelor. Pertama ada tawaran beasiswa dari salah satu ormas besar di Indonesia
untuk study di Aljazair. Saya mengikuti proses aplikasi dengan mengirimkan
kelengkapan administrasi. Namun, belum rezekinya ternyata pemerintah Aljazair
tidak menindak lanjuti program tersebut karena situasi negarany yang masih
dalam proses konsolidasi setelah berbagai macam situasi kacau yang terjadi di
berbagai negara tetangganya. Setelah yang pertama gagal, datang lagi program
beasiswa untuk pelatiha selama satu setengah tahun di Jepan. Setelah memahami
program tersebut, saya tertarik untuk mengikutinya. Dan pada akhirnya saya
sampai pada proses tes tertulis. Pengumuman tes tidak saya duga, sehingga saya
tidak punya waktu untuk belajar maksimal. Kegagalan menghampiri lagi, tapi
tidak menyurutkan hasrat saya untuk melanjutkan study. Kesempatan yang ketiga
dan keempat tidak ada bedanya karena persaingan yang ketat dan porsi yang
ditawarkan bagi penerima sangat sedikit prosentasenya dari ribuan aplikasi yang
masuk. Dan terakhir tanpa diduga, teman saya sore-sore datang ke tempat saya
dengan membawa sepucuk kertas berisi tawaran beasiswa dalam negeri. Saya masih
pikir-pikir apakah mau mengambilnya atau tidak karen seperti yang saya impikan,
saya pengin belajar di luar negeri. Namun apa salahnya saya mencoba. Dua minggu
setelah pengiriman aplikasi, saya mengecek di situs pendonor beasiswa bahwa
saya lolos ke tahap selanjutnya. Singkatnya, saya mengikuti tes seleksi ini dan
ternyata para pesertanya tidaklah terlalu banyak, sekitar 300an (mungkin sudah
dieliminasi di tahap seleksi administrasi). Sehingga dengan peserta yang tidak
terlalu banyak ini menjadikan kesempatan untuk mendapatkanya juga semakin
besar. Seminggu setelahnya saya mendapat kabar dari teman sesama peserta
seleksi bahwa saya lolos dan menjadi salah satu penerima beasiswa. Awalnya saya
tdak percaya, tapi setelah saya cek pengumumannya di internet, saya berada pada
nomor 6 dari 20 penerima beasiswa. Lantunan rasa syukur serta merta saya
ucapkan pada Yang Maha Kuasa. Walaupun beasiswa dalam negeri, toh saya sangat
bersyukur bisa melanjutkan study lagi. Study abroad insya Allah akan
mengikutinya di tahun-tahun yang akan datang. Amien.
Itulah sekelumit tips untuk mendapatkan beasiswa yang
dibumbui pengalamn pribadi saya sebagai penerima beasiswa juga. Semoga
bermanfaat dan menambah wawasan anda.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar